Friday, January 22, 2010

Akhirnya.....

Di suatu masa.....
Saat aku masih tenggelam dalam arus duniawi
Yang tak peduli akan nasib diri
Tak lagi takut akan adzab yang sedang menanti
Terombang-ambing mencari jati diri

Kelalaian-kelalaian terus kulakukan
Kesia-siaan menjadi rutinitas harian
Syariat-Mu ku remehkan
Perintah-Mu ku abaikan
Larangan-Mu tak kuhiraukan

Hingga kemurahan-Mu menghampiriku
Engkau angkat aku dari jurang kebodohan
Engkau kenalkan aku dengan indahnya ilmu
Engkau rengkuh aku dalam nikmatnya hidayah-Mu
Hingga sempat kucicipi manisnya iman
Kelezatan tak terkira dalam cinta-Mu

Ya Rabbi.....
Dengan tergopoh aku berlari menuju pintu-Mu
Dengan berurai air mata kumengemis ampunan-Mu
Dengan hati yang hancur kubersimpuh di hadapan-Mu

Ya Allah....
Ampuni aku yang telah terlena
Terbuai rasa aman yang melalaikan
Tertipu oleh secuil dunia yang melenakan
Hingga dosa-dosa kembali kuremehkan
Syukur semakin jarang kusenandungkan
Doa tak lagi jadi kidung di setiap malam

Ya Allah....
Kini kusadar telah menuai buahnya
Lantunan ayat suci tak lagi menyentuh hati
Untaian nasehat taklagi menggugah jiwa
Dzikir tak lagi penggetar hati
Bila diri telah merasa suci
Tak ada lagi kemuliaan yang dimiliki

Ya Ilahi....
Tak kutemukan jalan selain jalan-Mu
Tak kulihat pilihan kecuali kembali pada-Mu
Tunduk terhina di hadapan-Mu
READ MORE - Akhirnya.....

Wednesday, January 6, 2010

Calon penghuni surga

Suatu ketika Rasulullah SAW dan para sahabatnya duduk di masjid menunggu datangnya shalat Ashar. Tiba-tiba beliau bersabda, “Tak lama lagi akan datang calon penghuni surga.”
Mendengar itu, Anas bin Malik sangat penasaran dan ingin megetahui siapa yang dimaksud. Tak lama kemudian masuklah seorang pria berpenampilan sederhana. Dari janggutnya masih menetes bekas wudhu. Sesampai di masjid ia shalat Tahiyatul Masjid. Ketika waktu Ashar tiba, pria itupun ikut shalat berjamaah.

Keesokan harinya, di waktu yang sama, Rasulullah kembali mengulang sabdanya, “Segera akan datang seorang pria calon penghuni surga.” Ternyata sosok yang dimaksud adalah pria tersebut. Rasulullah SAW bersabda kembali tiga hari berturut-turut. Dan yang dimaksdudnya pria itu juga.

Peristiwa itu tak hanya membuat Anas binMalik jadi penasaran, tapi juga sangat menarik perhatian Abdullah bin Umar. Sehingga iapun sangat berkeinginan untuk mengetahui keistimewaan apa yang dimilikinya.

Selepas Isya’, Abdullahn bin Umar sengaja membuntuti pria itu sampai mendekati rumahnya yang berada di gang sempit. Aksi Abdullah bin Umar itupun diketahui olehnya, kemudian iapun menegurnya. “Aku lihat sejak dari masjid engkau mengikutiku. Kini aku sudah sampai ke dekat rumahku engkau masih juga membuntutiku. Apa maksudmu hai anak muda?”

Mendengar teguran itu, Abdullah menjawab, “Maafkan aku paman. Apakah aku boleh menumpang tidur di rumah paman?”

“Untuk bermalam di rumahku tidak masalah. Hanya saja rumahku sangat sederhana. Aku khawatir orang tuamu akan marah, karena engkau tidak pulang,” jawab pria itu.

“Aku sudah biasa di rumah yang sederhana. Orang tuaku tak akan marah sebab aku sering tidak tidur di rumah,” kata Abdullah.

Pria itu berkata,”Kebiasan tidur di luar rumah tidak baik. Tetapi aku tak mungkin membiarkanmu tidur di jalanan.”

Keduanya masuk ke dalam rumah sederhana itu. Ia juga menunjukkan tempat tidur untuk bermalam yang memang sangat sederhana.

Abdullah bin Umar sengaja tak tidur semalaman. Ia menyaksikan pria itu bangun melaksanakan qiyamul Lail. Seusai shalat ia tidur dan bangun menjelang Subuh. Bersama Abdullah berangkat bekerja sebagai tukang batu. Sorenya pria itu ke masjid dan malamnya pulang bersama Abdullah bin Umar. Hal itu berlangsung selama tiga hari.

Malam terakhir, Abdullah berkata, ”Maafkan aku paman aku sengaja menginap di rumah paman, karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, bahwa paman calon penghuni Surga. Jadi aku sangat ingin tahu apa keistimewaan paman sehingga mendapat jaminan seperti itu?”

Pria itupun berkata,” Aku tidak beramal sesuatu yang lebih dari kebiasaanku sebagaimana yang engkau lihat. Aku hanya istiqomah melaksanakan kewajibanku tepat pada waktunya. Aku tidak menyakiti seorang manusia pun. Dan aku tidak pernah iri hati terhadap sesuatu nikmat yang Allah berikan kepada orang lain.”

Abdullah bin Umar pun merasa puas atas jawaban itu dan mengucapkan terima kasih.


Semoga kita dapat mencontohnya, amin amin Ya Allah Ya Rabbil Alamin
READ MORE - Calon penghuni surga